Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Immanuel. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Immanuel. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Agustus 2016

Kenali 5 Gereja Tertua di Jakarta

- 0 komentar

1. Gereja Katedral 

Gereja yang arsitekturnya bergaya gotik, di Jalan Katedral No 2, Jakarta Pusat. 

Letaknya yang tidak berjauhan dengan Masjid Istiqlal ini seakan menjadi simbol kerukunan antar agama. 

Melihat dari gaya arsitekturnya, kamu bisa tahu kalau gereja ini adalah peninggalan Belanda. Hingga sekarang gereja ini masih berdiri kokoh dan gagah.  

Ternyata, bukan hanya Katedral, gereja tua yang masih berdiri tegak dengan anggunnya. 

Tapi, masih ada beberapa gereja tua di Jakarta. Dengan sejarah yang tidak akan pernah terhapus, serta kisah dan keindahan arsitekturnya, kelima gereja ini patut kamu kenali dan resapi keberadaannya. 

2. Gereja Tugu. 





Ketika kamu menapaki kaki di depan pintu gerbang, nuansa Eropa dengan pintu bangunan dan jendela yang khas langsung terasa.

Gereja Tugu, yang dibuat 1676-1678, merupakan peninggalan Portugis. Yang membangun pun adalah orang Portugis.

Gereja yang luasnya mencapai 1,5 hektar ini memiliki sejarah yang panjang. Beberapa kali mengalami renovasi karena kerusakan dan juga hancur. 

Gereja yang memiliki makam Portugis pada halaman depan ini diresmikan 1748 oleh seorang pendeta, JM Mohr. 

baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( Bag I )
 
3. Gereja Sion.  

Bertembok putih, beratapkan genteng merah, Gereja Sion berdiri kokoh dengan nuansa Belanda yang khas. 

Pintu depan yang besar. Jendela pun lebar. 

Gereja yang terletak di Jl Pangeran Jayakarta ini memiliki 11 makam kuno yang ditandai dengan nisan khas Belanda. 

Gereja ini tadinya dibangun untuk tempat ibadah para tawanan Portugis yang dibawa dari Malaya dan India. 

Makanya, nama lain gereja ini adalah Portugeesche Buitenkerk yang artinya gereja Portugis di luar kota

4. Gereja Ayam. 




Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa namanya Gereja Ayam. Jawabannya sederhana. 

Karena di atas atap gereja, terdapat sebuah arah mata angin yang berbentuk ayam. 

Gereja peninggalan kolonial Belanda ini terletak di dearah Pasar Baru, Jakarta Pusat. 

Kamu bisa menikmati suasana gereja yang dibangun antara tahun 1913 dan 1915 oleh Ed Cuypers dan Hulswit. Perpaduan arsitektur Italia dan Portugis akan membuatmu terasa kembali ke masa lalu. 

baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( bag II )

5. Gereja Immanuel.  

Kamu mungkin sering lewat Gambir ketika berolahraga di Monas pada Minggu pagi. Nah, di seberang Stasiun Gambir, ada sebuah gereja tua.

Gereja Immanuel namanya. Gereja peninggalan Belanda ini memiliki pilar yang sangata besar. 

Pilar raksasanya semakin memperkokoh dan menambah kesan gagahnya bangunan. 

Dibangun tahun 1845 dan selesai empat tahun kemudian, gereja ini bukan hanya bersejarah, tapi juga indah untuk diminikmati saat memandanginya. 

Bayangkan, serambi pada bagian utara dan selatan melingkar, mengukuti bentuk bangunan gereja. 

Nah, itu dia kelima gereja tertua di Jakarta. 

Bukan hanya sejarahnya yang penting, tapi keindahan bangunannya pun wajib kamu resapi. Kentalnya nuansa kuno ternyata bukan hanya dimiliki Gereja Katedral

Pokoknya, kamu wajib untuk datang berkunjung keempat gereja tua di Jakarta ini. 

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 15 Juni 2016

Mongol Stres : Jangan Pindah Gereja

- 0 komentar


AKSI pelawak tunggal atau komika, Mongol Stres sanggup mengocok perut peserta konferensi Pujian dan Penyembahan Karismatik Katolik yang digelar di Apperroom Annex Building, Jakarta, Sabtu, 21/5. 

Meski materi lawakannya kerap bermain di batas sensitivitas, seperti etnisitas dan homoseksualitas, pria bernama asli Rony Immanuel ini belum pernah mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia. “Saya hanya pernah di sidang beberapa kali oleh jemaat Gereja,” celotehnya.

Salah satu lawakan Mongol yang membuat peserta terkekeh-kekeh, yaitu topik tentang berdoa. 
 
Ia meminta kepada hadirin, jika berdoa jangan membuat orang takut dengan meminta Tuhan datang ke dunia. 
 
Sebab dalam Kitab Suci, imbuh dia, Tuhan datang pada hari kiamat. “Tuhan itu bukan ‘teh celup’, yang gampang kita minta naik-turun,” ujar kelahiran Manado, 27 September 1978 ini.

Ia juga berharap, seluruh peserta jangan pindah Gereja. “Jangan karena di sana ada artis, pastor, atau pendeta terkenal, kita jadi pindah agama. Yakinlah, Tuhan juga hadir di Gereja Anda.”
 
sumber : disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger